Senin, 16 Januari 2012

saatnya punya rumah sendiri



Saat ini tempat tinggal merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok yang ingin dipenuhi oleh setiap keluarga. Pandangan masyarakat bahwa seseorang dikatakan sejahtera jika telah memenuhi kebutuhannya dalam pangan, sandang, dan papan, telah banyak terpatri di benak kita. Apakah pemilikan rumah sudah menjadi salah satu indikator kesejahteraan keluarga?

Griya: lambangnya adalah rumah atau tempat tinggal, artinya seorang lelaki harus menjadi pelindung bagi anak dan istrinya, berpenghasilan yang aman walau tidak tetap, serta melindungi keluarga dari segala gangguan. Hal inilah yang sering diartikan harus memiliki rumah sendiri sebagai tempat tinggal untuk mengayomi keluarga

Punya Rumah Dulu Baru Menikah. Alasan seperti ini memang sering muncul pada pria-pria muda yang mandiri yang baru merintis karir dan pekerjaannya. Banyak orang mendambakan hak ini karena sangat ingin membahagiakan keluarganya kelak, serta sebagai bukti sayang dan tanggungjawab, maka mereka rela menunda untuk menikah sebelum memiliki rumah sendiri. Namun dalam prakteknya tidak semudah yang dibayangkan. Banyak hal yang membuat impian ini sulit terwujud, biasanya karena penghasilan sebagai karyawan baru yang belum memadai untuk memiliki rumah sendiri, atau karena banyak pengeluaran lainnya sehingga semakin memperlama proses perwujudan memiliki rumah idaman. Hingga akhirnya, lambat laun idealisme awal perlahan namun pasti mulai mengendur. Hingga kemudian mereka menjadi realistis, maka seringkali muncul keputusan alternatif yaitu menikah dulu, baru nanti memikirkan urusan rumah.

Tinggal bersama keluarga besar. Saat ini bagi mereka yang sudah menikah dan masih belum memiliki rumah sendiri, memilih tinggal bersama keluarga besar. Namun seiring dengan berjalannya waktu serta hadirnya anak-anak membuat sebuah keluarga mempertimbangkan untuk memiliki rumah sendiri dan terpisah dari keluarga besar.

Ketika hasil tabungan sudah cukup Ini mungkin menjadi salah satu yang paling banyak dipilih oleh para keluarga. Setelah sekian lama mengontrak/menyewa dengan sambil sedikit-demi sedikit menyisihkan penghasilan untuk membeli/membangun rumah, maka akhirnya setelah dirasa cukup maka mulai memberanikan diri untuk segera memiliki rumah sendiri. Baik dengan membeli dari developer maupun dengan membangun sendiri. Namun seringkali yang menjadi kendala, ketika tabungan sudah dirasa cukup untuk membeli rumah idaman, ternyata rumah yang diinginkan dan menjadi incaran, harganya sudah naik cukup tinggi.

Solusi yang bisa dilakukan adalah, mengambil Pinjaman Pemilikan Rumah, dengan jangka waktu dan angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan keluarga. Dengan demikian, rumah idaman sudah ada ditangan, senyum keluarga mengembang lebar, perencanaan keuangan lebih tertata.segera ikuti program rumah dahsyat disiini 

0 komentar:

Posting Komentar

BONUS SID-PROPERTI.COM

ANDA BUTUH SURAT2 BERIKUT? :

Super Mega bonus : Ebook Dasar Bisnis Developer Properti
01 Puluhan Contoh desain Rumah tampak depan
02 Contoh Surat Perjanjian dgn Pemilik Tanah
03 Contoh Surat Perjanjian dgn Investor / pemodal
04 Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
05 Contoh Proposal Investor / Pemodal
06 Contoh Kelengkapan Untuk KPR INDEN
07 Contoh Surat Angsuran BTN
08 Contoh Surat Kontrak Kerja Staf Penjualan
09 Contoh Surat Perjanjian Pemborongan / kontraktor
10 Contoh Surat Kuasa Jual
11 Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang
12 Surat Perjanjian Kavling
13 Surat Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB)
segera meluncur kesini :
sid-properti.com

Master SEO

Ebook SEO terbaru, memperdalam cara meningkatkan traffic melalui ebook rahasia SEO di balik Google dan Yahoo. Melalui pemahaman mendalam rahasia Google dan Yahoo kita dapat membuat web/blog yang telah dibuat untuk cepat terindex oleh mesin pencari seperti google, yahoo dll.

klik http://masterseo.net/?id=dealz

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog